Kecelakaan merupakan sebuah takdir yang tak dapat kita elakkan. Bagaimanapun kita sudah berusaha, dengan mengerahkan segala daya upaya, tetapi bila Tuhan mengatakan lain, maka kita sebagai hambanya yang lemah, sangat tidak berdaya. Demikian halnya dengan kecelakaan. Hal ini dapat menimpa siapa saja, dimana saja, bahkan tanpa kita sadari. Salah satunya adalah kecelakaan pesawat terbang.
Mungkin Anda masih ingat, kecelakan pada pesawat Adam Air Penerbangan KI-574 jurusan Surabaya-Manado, yang sebelum transit di Surabaya berasal dari Jakarta, yang hilang dalam penerbangan. Kecelakaan ini menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 96 penumpang dan 6 awak pesawat dan merupakan jumlah korban tewas terbesar dalam sejarah Boeing 737-400. Penyebab kecelakaan seperti yang diumumkan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) adalah cuaca buruk, kerusakan pada alat bantu navigasi Inertial Reference System (IRS) dan kegagalan kinerja pilot dalam menghadapi situasi darurat.
Ketika kita berpikir tentang kecelakaan pesawat, yang kita pikirkan hanyalah sebuah bencana, sebuah pesawat jatuh dari langit. Namun sebagian besar dari kecelakaan yang melibatkan pesawat juga melibatkan kemungkinan yang lain: “selamat”. Kecelakaan pesawat terbang dapat terjadi karena beberapa hal diantaranya pendaratan keras, lepas landas yang buruk, tabrakan di landasan pacu, kehilangan kontrol, kerusakan mesin dan penyebab lainnya.