Berlatih
Membuat Tujuan Yang SMART #1
Dalam dua
artikel sebelumnya, 7 Langkah Dalam Menentukan Tujuan dan 9 Langkah Merubah Mimpi Menjadi Kenyataan, terkandung tujuan yang SMART. Tetapi, perhatikan bahwa, didalam
karakter SMART di dalam kedua artikel itu sedikit berbeda. Mengapa demikian? Ternyata,
MSB Tidak menemukan konsensus yang
jelas tentang penggunaan 5 kata dalam SMART. Masing-masing bisa berbeda.
Dalam Berlatih Membuat Tujuan
SMART #1 ini, MSB kutipkan beberapa kata yang biasa digunakan untuk mendefinisikan
5 kata dalam SMART, yaitu:
Dalam Bahasa Inggris
S (Spesific); Significant; Simple
M (Measurable); Meaningful; Motivational atau Manageable
A (attainable); Appropriate; Achievable; Agreed; Assignable; Actionable; Ambitious; Aligned; Aspirational; Acceptable; Action-focused.
R (Relevant); Result –oriented; Realistic; Resourced;
T (Timely); Time-Oriented; Time framed; Timed; Time-based; Time boxed; Time-bound; Time-spesific; timetabled; Time limited; Trackable; Tangible.
S (Spesifik); signifikan, Sederhana
M (Terukur); Berarti, Memotivasi, Tertata (terkelola)
A (Tercapai); Sesuai, Ketercapaian, Patut, Ditetapkan, ditindaklanjuti; Ambisius, Selaras, aspiratif, diterima, Tindakan-terfokus.
R (relevan), Berorientasi Hasil, Realistis, ber-sumber daya;
T (Tepat waktu), Berorientasi waktu, Bebingkai Waktu, Jangka waktu, Berbasis Waktu; Kemasan Waktu, Terikat Waktu, waktu spesifik, Terjadwal; Terbatas Waktu, Terlacak, Berwujud.
Tentu
saja, selain kata-kata yang ada di atas, Anda dapat saja menjumpai kata lain
yang dapat digunakan untuk mengarahkan dalam membuat tujuan SMART Anda. Sedikit
hal yang dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan tujuan SMART disajikan
berikut ini.
Specific
Kata spesifik,
mengandung makna yang beragam. Dalam pengertian membuat tujuan berarti harus
sesuatu yang istimewa. Jadi tujuan Anda haruslah sesuatu yang sangat penting,
memiliki karakteristik khusus atau khas, special, dan bersifat terbatas dan
tepat. Dengan demikian maka tujuan yang Anda tuliskan menjadi jelas, tegas,
mempunyai kepastian dan tertentu.
Penulisan
tujuan ini akan menentukan kondisi tujuan Anda. Pernyataan tujuan Anda
akan menjadi lebih detail dan berkualitas.
Selain spesifik, tujuan
yang Anda tuliskan haruslah signifikan, penting dan mengandung konsekuensi yang
harus diraih. Signifikan juga berarti sebuah tujuan harus mempunyai atau
mengekspresikan sebuah makna, indikatif dan mengandung ide (suggestive) yang
membuat Anda tergerak untuk meraihnya. Tujuan anda bukanlah terjadi secara
kebetulan, tetapi sudah merupakan sebuah pemikiran yang mengindikasikan suatu sebab
yang sistematis.
Walau demikian, tujuan
yang Anda tuliskan haruslah tetap simple, sederhana, mudah dimengerti,
ditangani, digunakan, tidak rumit atau dibuat-buat serta lugas.
Sebuah tujuan yang spesifik mempunyai kemungkinan
lebih besar untuk dicapai daripada sebuah tujuan yang bersifat global. Untuk
membuat tujuan yang spesifik tersebut Anda harus dapat menjawab pertanyaan “6W” berikut ini:
- *Who: Siapa? (yang terlibat).
- *What: Apa? (yang ingin saya capai).
- *Where: Dimana? (identifikasi waktu).
- *When: Kapan? (tentukan batas waktu).
- *Which: Yang mana? (Identifikasi kebutuhan dan batasan-batasan).
- *Why: Mengapa? (Alasan yang spesifik, kegunaan atau keuntungan dari tercapainya tujuan.
CONTOH: mana yang lebih spesifik, ketika Anda
menentukan tujuan Resolusi di tahun 2012 dengan mengatakan “Get in shape” atau Anda katakan dengan tujuan
yang lebih spesifik, “Bergabung dengan klub kebugaran dan berlatih 3 kali dalam
seminggu”.
Measurable
Anda harus menetapkan kriteria kongkrit, yang
berguna untuk mengukur kemajuan menuju pencapaian setiap tujuan yang telah Anda
tetapkan. Ketika Anda mengukur kemajuan Anda, tetaplah di lajur Anda, untuk meraih
tujuan sesuai tanggal target Anda, dan berusahalah dengan senang hati, hal yang
akan memacu Anda untuk terus berupaya mencapai tujuan itu.
Buatlah titik-titik target pada setiap tujuan yang
hendak dicapai. Titik atau poin ini sudah harus berarti (meaningful) dan
merupakan tapak untuk poin berikutnya. Dengan demikian maka tujuan yang Anda
buat sudah terkelola dengan baik. Dan pada setiap titik poin akan memberikan
motivasi untuk melangkah ke poin berikutnya.
Untuk menentukan apakah tujuan Anda adalah terukur, Anda dapat mengajukan beberapa pertanyaan. Berapa
banyak? (How much? How many?), bisa berupa bilangan atau prosentase. Bagaimana
saya tahu kapan itu dicapai? Tetapkan syarat-syarat pencapaian dalam tiap
tahap. Hal ini bisa dilakukan secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Saya
sarnkan bahwa, semua hal yang terukur secaa kualitatif dapat dikonversi menjadi
kuantitaif.
Ketika Anda mengidentifikasi
tujuan paling penting yang ingin dicapai, Anda juga pasti mulai mencari cara untuk
dapat membuatnya menjadi kenyataan. Anda akan mengembangkan sikap, kemampuan, keterampilan,
dan kemampuan finansial terbaik untuk meraihnya. Anda mulai melihat peluang yang
sebelumnya terabaikan yang dapat membawa diri Anda lebih dekat kepada
pencapaian tujuan Anda.
Anda dapat mencapai hampir
setiap tujuan yang Anda tetapkan, bila Anda merencanakan langkah Anda dengan
bijaksana dan menetapkan kerangka waktunya, memungkinkan Anda untuk melaksanakan
langkah-langkah tersebut. Tujuan itu awalnya mungkin tampak jauh dan berada di
luar jangkauan, tetapi perlahan akan bergerak mendekat dan dapat diraih. Hal
ini terjadi bukan karena tujuan Anda menyusut, tetapi karena Anda tumbuh dan
berkembang untuk meraihnya. Ketika Anda membuat daftar tujuan tanpa sadar
sebenarnya Anda mencoba membangun citra diri Anda. Anda melihat diri Anda
sebagai hal berharga dalam tujuan-tujuan tersebut, dan mengembangkan sifat serta
kepribadian untuk mencapai segala tujuan di daftar Anda.
Anda boleh membuat tujuan
yang ambisius, tetapi tetap patut untuk ditindak lanjuti dan dapat dicapai (achieveable).
Masing-masing tujuan yang Anda tetapkan hendaklah selaras satu dengan yang
lain, sehingga tindakan-tindakan yang Anda jalankan lebih terfokus.
Realistic
Harus realistis, tujuan harus mewakili sebuah
obyektif yang Anda ingin dan mampu kerjakan. Sebuah tujuan dapat saja sangat tinggi dan tetap
realistis, Anda satu-satunya yang dapat memutuskan seberapa tinggi tujuan Anda
seharusnya. Tetapi pastikan bahwa setiap
tujuan mewakili sebuah kemajuan yang
substansial.
Tujuan yang tinggi sering lebih mudah dicapai,
karena tujuan yang rendah/dangkal juga
menimbulkan gairah motivasi yang juga rendah.
Timely
Sebuah tujuan haruslah dilengkapi dengan bingkai
waktu. Ketiadaan bingkai waktu, menyiratkan
tiadanya hal penting (urgensi) dalam tujuan Anda.
Jika Anda ingin turun 10 kg, kapan hal ini Anda
inginkan terjadi? “Suatu Hari, kapan???” Tetapi jika sudah Anda canangkan waktunya (misal
10 Juli 2012), secara tidak sadar Anda telah men-setting pikiran bawah sadar Anda untuk mulai bergerak
mencapai tujuan itu.
Sampai disini, saya berharap Anda sudah mulai
memahami dan termotivasi bagaimana seharusnya membuat tujuan yang SMART. Untuk menjadi pemain professional,
Lionel Messi terus berlatih, bukankah Anda harusnya juga demikian?
Pada Berlatih Membuat Tujuan yang SMART #2,
akan Anda jumpai beberapa contoh untuk Anda berlatih. Selamat berlatih !
Salam Takzim,
Bagus H. Jihad
Salam Takzim,
Bagus H. Jihad
punya tujun harus dilath juga yahom, sama kayak punya keinginan harus di paksa/dilatih? jadi paksaan ama latih sama gak sih ?
BalasHapusBukan melatih punya tujuan...tetapi bagaimana menetapkan tujuan dengan baik dan cermat.
HapusPunya keinginan bukan harus dipaksa. Tidak ada seorangpun yang berhak memaksa sesorang untuk punya keinginan. Yang perlu dipaksa adalah bagaimana menggapai keinginan. Bila Anda punya keinginan, apakah dia akan datang dengan sendirinya? Apakah dengan bermalas-malas Anda dapat meraihnya?
Rasa enggan dan malas adalah kendala dan hambatan terbesar dalam mencapai tujuan...ini yg harus diperangi. Seperti bangun pagi, jika Anda tidak memaksa bangun...bukankah lebih enak tidur?
Ini bukan paksaan, tetapi berlatih untuk selalu bangun pagi. Bila sudah terbiasa, maka dengan sendirinya Anda akan bangun tanpa dipaksa.
Membuat dan mencapai tujuan, sya kira juga demikian. Bila Anda sdh terbiasa membuat tujuan, berlatih dan memaksa diri untuk mencapainya, Insya Allah selalu ada jalan, asal syarat2nya terpenuhi.
Salam Takzim.
Bukan melatih punya tujuan...tetapi bagaimana menetapkan tujuan dengan baik dan cermat.
BalasHapusPunya keinginan bukan harus dipaksa. Tidak ada seorangpun yang berhak memaksa sesorang untuk punya keinginan. Yang perlu dipaksa adalah bagaimana menggapai keinginan. Bila Anda punya keinginan, apakah dia akan datang dengan sendirinya? Apakah dengan bermalas-malas Anda dapat meraihnya?
Rasa enggan dan malas adalah kendala dan hambatan terbesar dalam mencapai tujuan...ini yg harus diperangi. Seperti bangun pagi, jika Anda tidak memaksa bangun...bukankah lebih enak tidur?
Ini bukan paksaan, tetapi berlatih untuk selalu bangun pagi. Bila sudah terbiasa, maka dengan sendirinya Anda akan bangun tanpa dipaksa.
Membuat dan mencapai tujuan, sya kira juga demikian. Bila Anda sdh terbiasa membuat tujuan, berlatih dan memaksa diri untuk mencapainya, Insya Allah selalu ada jalan, asal syarat2nya terpenuhi.
Salam Takzim.
smart di sini bukan pt smart tbk, hehehe... kawan saya yang kerja di pt smart tbk itu sudah nulis buku "the power of networking". saya dari dulu cuma nulis blog. apakah itu tanda saya kurang smart?
BalasHapusSMART kan banyak ragamnya Kang, baca deh di Blog ini tentang "Kecerdasan Ganda"
Hapusberbagi ilmu dengan orang lain juga bisa menambah ilmu bagi kita dan bukan malah ilmu kita berkurang karena dibagi2..so berbagi2lah ilmu dengan orang lain
BalasHapussetuju banget sob...
HapusTips yg sangat berguna... tinggal merealisasikannya saja..
HapusSiip Gan...silahkan
Hapussaya cuma bisa bilang, setuju gan..
BalasHapusterima kasih bro
Hapus