Jumat, 02 Maret 2012

Filosofi Truk Sampah

Suatu hari ada sebuah taxi yang menuju ke Bandara. Taxi itu melaju pada jalur yg benar ketika tiba-tiba sebuah mobil kuning melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan taxi itu.

Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.

Pengemudi mobil kuning tersebut mengeluarkan kepalanya & memaki ke arah taxi tersebut. 
Supir taxi hanya tersenyum & melambai pada orang tersebut ..


Penumpang yg ada dalam taxi itu sangat heran dgn sikapnya yg bersahabat. Penumpang itu bertanya, "Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!"

Saat itulah penumpang itu belajar dari supir taxi tsb mengenai apa yg saya kemudian sebut "Filosofi Truk Sampah".

Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan. Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya, & seringkali mereka membuangnya kepada kita.

Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, doakan mereka, lalu lanjutkan hidup ...

Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang kita temui, di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan ...

Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati.

Hidup ini terlalu singkat utk diisi dgn kebencian, amarah dan penyesalan, maka kasihilah orang yg memperlakukan kita dengan benar, berdoalah bagi yang tidak ..

Hidup itu 10% mengenai apa yang kita buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kita menghadapinya ...

Hidup bukan mengenai menunggu hujan berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dlm hujan ...

Salam Terkasih ...
Dari Seorang Sahabat Untuk Sahabat Inspirasi “Kembang Anggrek”




28 komentar:

  1. Hmm...
    Berarti kita harus memaklumi ya, Pak...
    Menurut saya ini juga merupakan bagian dari kasih sayang kepada orang lain :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. KakaAkin: hanya beberapa orang yang mamp melakukan hal seperti ini, saya juga sedang belajar...karena seringnya keceplosan dan kurang kesabaran.

      Alangkah indahnya dunia bila, semua pelaku jalan raya bisa berprilaku demikian.

      Mungkin nggak ya???

      Hapus
  2. KakaAkin: hanya beberapa orang yang mamp melakukan hal seperti ini, saya juga sedang belajar...karena seringnya keceplosan dan kurang kesabaran.

    Alangkah indahnya dunia bila, semua pelaku jalan raya bisa berprilaku demikian.

    Mungkin nggak ya???

    BalasHapus
  3. keren, intinya harus sabar yah om, mantaps filosopinya nh hehe

    BalasHapus
  4. Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan. Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya, & seringkali mereka membuangnya kepada kita.

    Kata-kata ini keren ..

    Salam kenal,
    @rie fabian

    BalasHapus
  5. Filosofi yg mantap om, semoga pembaca blog ini bisa mengamalkannya terutama buat sy sendiri ^_^, o iya om sy bloger baru, lam kenal ya...!!! klw berkenan silahkan berkunjung ke Halaman Anda , salam bloger ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sdh berkunjung ke blog Anda, jumlah visitor harian Anda banyak sekali jauh melebihi blog ini, bisa bagi rahasianya???

      Semoga saya juga bisa mengaplikasikannya...

      Hapus
    2. visitor di blog sy juga baru mulai naik beberapa hari ini om setelah sy share di http://www.lintas.me, coba daftar dan share juga artikelnya disana om, semoga bisa bertambah visitornya :D

      Hapus
    3. Ya, sy sdh beberapa kali submit artikel disana...
      Pembaca lebih tertarik pada berita, bukan artikel seperti yg sy tulis di blog ini.

      Hapus
  6. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  7. udah di follow, dan link agan sudah ada di list blog saya,
    follow back and back link nya ya gan.
    thank

    BalasHapus
  8. bener juga tuh filosofinya. tpi trkadang susah juga jaga tuh filosofi. udh dpollow pollback ya http://viciorizky.blogspot.com

    BalasHapus
  9. setuju mas bagus, sampah yang dibuang oleh tipikal truk sampah itu jangan kita ambil. kalau dia lempar ke kita nggak usah kita ambil. sampah kok diambil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Mas, apalgi kalau sudah diambil terus dibagi-bagikan ke orang lain...
      Jadinya sampah bertebaran dimana-mana!

      Hapus
  10. filosofi yang sangat menarik Pak,
    memanage hati memang kadangkala susah bila tak dibiasaka, ,,, mungkin dengan menyebut asma Allah kita bisa tak terbawa arus suasana yang panas ,,,

    salam dari saya semoga Bapak selalu ada dalam lindungan-Nya,,, Aamiin ,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaamiiin Ya Allah.
      Terima kasih atas doanya Kang Asep.
      Semoga Bapak juga mendapat rahmat, hidayah dan inayah dariNya.

      Salam Takzim,
      Bagus H. Jihad

      Hapus
  11. Cuma kadang otomatis Om jadi truk sampah, kayak refleks. Begitu ada yang memaki otomatis balik memaki. Masih harus banyak berlatih nampaknya... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Om Kirman, samalah kita...
      Ini kan ditulis untuk pengingat...
      Terutama mengingatkan diri sendiri...

      Hapus
  12. ijin share tulisannya di blog saya ya, Pak Bagus?
    tulisan yang sangat menginspirasi

    BalasHapus
  13. Wah sangat bagus dan menarik banget nieh filodofinya, banyak makna yang terkandung, Salam kenal

    BalasHapus

Pembaca yang BUDIMAN, Sudilah kiranya Anda meninggalkan pesan/komentar terkait artikel yang Anda baca, atau mengenai Blog ini. Terima kasih dan Salam Takzim.

Artikel Terkait