Minggu, 31 Juli 2011

Kata Yang Menguatkan Persahabatan

18 komentar
[baguse-rek]  Masing-masing kita tentu mempunyai teman atau kawan.  Diantara teman atau kawan kita itu ada yang menjadi sahabat atau sohib atau sahabat karib, teman akrab, atau soulmate, atau apapun sebutannya yang menyatakan pertemanan atau perkawanan yang mendalam. Kita mengenal keluarganya, dan dia pun mengenal keluarga kita, sehingga ada yang benar-benar sudah menjadi bagian dari keluarga.

Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk memperkuat hubungan tersebut. Sering kali hal yang paling efektif yang dapat Anda lakukan, hanya melibatkan dua atau tiga kata saja. Tetapi hal itu sudah menjadi magnet dan air yang menyejukkan. Ketika anda mengatakannya dengan tulus, kata-kata ini sering memiliki kekuatan untuk mengembangkan persahabatan yang baru, atau mempererat yang lama dan bahkan membawa keutuhan bagi hubungan yang sedang atau telah memburuk. Diantara beberapa kata yang mungkin dapt kita ucapkan adalah:

Minggu, 24 Juli 2011

Cara Menguji Sebuah Gosip

17 komentar

[Baguse-rek]  Di seantero Yunani, Socrates, seorang ahli falsafah, terkenal memiliki pengetahuan yang tinggi dan sangat terhormat.  Suatu hari seorang kenalannya bertemu dengan filsuf besar itu dan berkata, “Tahukah Anda apa yang saya dengar tentang teman Anda?”

“Tunggu sebentar,” Socrates menjawab. “Sebelum Anda menceritakan apa pun pada saya, saya akan memberikan suatu tes sederhana.  Ini disebut Tes Tiga Filter.”

Minggu, 17 Juli 2011

Kepemimpinan Sejati

22 komentar

[Baguse-rek]  “Bangsa ini punya orang atau penguasa formal, seperti presiden atau gubernur, tetapi tidak memiliki pemimpin sejati. Ada pemerintah, tetapi pemerintahannya sudah tidak dipatuhi, sehingga dikatakan pemerintahan sudah berhenti.” Suara dari TV itu membuatku berhenti membaca, dan menarikku duduk di depannya. Rupanya siaran ulang Orasi Kebangsaan oleh Buya Syafii Ma’arif pada peringatan ulang tahun Surya Paloh Ketum Ormas Nasional Demokrat di Gd. Perintis Kemerdekaan Jakarta (16/7).

Selanjutnya Buya mengatakan,”
Pemimpin di negeri ini absurd, perintah 50% tidak dijalankan. Jangan mengeluh dong. Kenapa ini, apa penyebabnya? Apa perintahnya tidak masuk akal atau anak buahnya tidak patuh lagi? Kalau anak buah sudah tidak patuh, bisa dikatakan, kepemimpinan sudah berakhir”.
“Tajam, sangat tajam dan berani. Untunglah bukan di jaman ORBA, kalu tidak mungkin Buya sudah “dijemput”. Mungkin bukan hanya Buya Syafii yang dijemput, tapi penggagasnya, pendengarnya dan tidak mungkin bisa kuikuti siaran ulangnya,”gumamku.

Sesudahnya, kubuka direktori file laptopku, karena aku ingat pernah menyimpan file yang berkaitan dengan kepemimpinan. Butuh waktu cukup lama sampai aku menemukannya, dan seperti yang tertulis berikut ini!

Sabtu, 02 Juli 2011

Kita Dan Paradoks Waktu

15 komentar
[Baguserek]Semakin panjang usia kita, semakin panjang pula catatan pengalaman hidup kita. Pepatah mengatakan “Banyak makan asam garam”. Bagi mereka yang mau memetik pelajaran dan pengalamannya, maka pengalaman jadi kekayaan yang unik baginya. Usia membawanya pada kebajikan. Sedangkan bagi mereka yang acuh, pengalaman tak Iebih dan goresan di atas pasir pantai. Usia tak menjamin apa-apa selain ketuaan baginya. Mari kita renungkan beberapa realitas yang terjadi dan melingkari kehidupan kita!