Mimpi Siang Bolong |
[baguse-rek] Dari beberapa tahun
yang lalu hingga tahun ini, negeri kita ini dilanda kekacauan multiras,
multietnis bahkan kekacauan perbedaan keyakinan (agama). Masih kuat dibenak
kita peristiwa dari Kalimantan (antara suku Dayak dan Madura, kita kenal dengan
kerusahan “sampit). Terbaru adalah kerusuhan isu etnis Bugis Vs Dayak di
Balikpapan (Juni 2011) dan kasus Pandeglang. Yang terakhir adalah perbedaan
dalam penentuan tanggal Lebaran atau Hari Raya Iedul Fithri 2011 atau 1 Syawal
1432H, yang walaupun tidak menghasilkan gesekan, tetap menimbulkan silang
sengketa yang meruncing. Hal ini juga serta merta menimbulkan kecurigaan ada
motif politik pemerintah dibalik penetapan tersebut.
Untuk itu, sebagai seorang tokoh muslim yang berpengaruh di dunia
Islam, Harun Yahya memberikan pesan untuk masyarakat muslim di Indonesia.
Pesannya adalah sebagai berikut:
Pemerintahan Indonesia mewakili sebuah negeri Muslim taat yang
menghargai Islam dan memahami serta menerapkan nilai-nilai ajaran mulianya.
Sungguh jelas bahwa kepala negara Indonesia dan rakyatnya berbagi nilai-nilai
kebaikan yang sama dan memiliki penghargaan istimewa terhadap Islam, dan
karenanya merupakan bangsa yang terpuji.
Persengketaan dan perpecahan yang secara khusus ditujukan
terhadap masyarakat yang menaati dan menghargai Islam adalah buah dari
kekacauan, teror dan rasa permusuhan yang sengaja dibuat oleh pola pikir
materialis dan Darwinis agar timbul di dalam masyarakat. Sebagaimana yang
terjadi di mana pun di dunia ini, kekuatan berpaham Darwinis, Marxis dan atheis
ini mengira bahwa mereka dapat mengadu domba saudara-saudari kita sesama Muslim
yang tulus di Indonesia agar saling baku hantam melalui perselisihan dan tipu
daya. Mereka berupaya menanamkan kemarahan dan kekerasan di antara kaum Muslim
dengan menimbulkan persengketaan yang sengaja dibuat.
Di sebuah negeri yang dihuni oleh orang-orang saleh
yang menghormati Islam, segala bentuk pemberontakan yang sengaja dimunculkan
melawan negara yang dipicu akibat pengaruh kekuatan-kekuatan ini beserta pola
pikir Darwinis, Marxis dan atheis mereka akan melukai kedua belah pihak dan
menyebabkan timbulnya peperangan yang tidak perlu. Untuk menghindari dan
menghapuskan hasutan kekuatan Darwinis, materialis ini yang tujuannya adalah
merusak persatuan dan kesatuan negara serta memecah belah bangsa mereka melalui
separatisme, dan mempertahankan agar kedamaian, kesejahteraan dan keamanan
meliputi negeri itu, masyarakat wajib dididik untuk memerangi pola pikir Darwinisme,
materialisme, Marxisme dan Leninisme, atheisme, Zionisme atheis, Freemasonry
dan imperialisme. Pendidikan intelektual dan budaya seperti itu sama sekali
tidak bisa diabaikan.
Itulah mengapa sedemikian penting untuk mendorong
rakyat Indonesia menyebarkan nilai-nilai ajaran yang baik dan mengembangkan
kegiatan-kegiatan bersifat budaya dalam rangka menghapus makar Darwinis dan atheis
terhadap negeri-negeri Muslim. Caranya bisa memanfaatkan sarana teknologi dalam
rangka menjelaskan kepada masyarakat bahwa pola pikir Darwinis bertumpu pada
landasan berpijak yang keliru dan rapuh.
Islam dan Al Qur’an dapat dijelaskan ke lebih banyak orang,
beserta seruan agar menjalankan nilai-nilai akhlak baik, melalui penyampaian
tulisan dan lisan dan dengan membuat situs-situs internet baru. Melalui cara
ini, orang semakin mampu mengokohkan rasa cinta kepada Allah dalam hati mereka
dan dengan demikian memperlakukan satu sama lain dengan rasa kasih sayang dan
tenggang rasa.
Mereka dapat dididik untuk mencegah malapetaka akibat
Darwinisme serta semua persengketaan dan keruntuhan akhlak yang ditimbulkannya.
Sekali mereka telah mengenal keindahan nilai-nilai akhlak Islami, mereka akan
lebih mencintai satu sama lain. Ketika tabiat kebohongan Darwinisme dan
materialisme diungkap dan dijelaskan kepada mereka, maka sirnalah pembenaran
akal bagi permusuhan dan perselisihan yang sengaja dimunculkan; kekacauan dan
perselisihan akan kehilangan semua maknanya dan mulai tampak sama sekali tidak
masuk akal. Persengketaan yang sengaja dibuat pasti mustahil muncul dalam
lingkungan seperti itu.
Dunia Islam memerlukan persatuan dan kesatuan, persahabatan,
kedamaian dan akhlak mulia yang dikehendaki oleh nilai-nilai ajaran Islam.
Dengan mewujudkan hal ini melalui kegiatan intelektual dan budaya, masyarakat
Indonesia dapat memimpin gerakan penting ini dan menjadi teladan sangat baik
bagi dunia selebihnya.
Sumber:
disini
Bener banget tuh, Mas.. Alhamdulillah, Harun Yahya sudi merhatiin kita. Kalau bukan orang terpandang yang ngomong, agak sulit orang percaya omongan betapa kita saat ini--para penyembah Tuhan dari setiap agama--sedang berperang energi positif dan negatif. Perang melawan para penyembah setan.
BalasHapusBuat saya, ini sama dengan penyampaian pesan film dokumenter The Arrivals.
Alhamdulillah, udah saya share ke FB dan grup, juga di-gplus. ^^
Two Thumbs Up dee.. ^_^
BalasHapus@MUXLIMO:
BalasHapusTerima kasih Akhi Muxlimo, Mari bersama-sama berjuang memerangi para penyembah setan.
Salam Takzim.
@Daiichi:
BalasHapusThengkiyu so mach.
Salam Takzim.
@Bagus H. Jihad
BalasHapusSiap, Mas.. insyaAllah..
Alhamdulillah beberapa kawan dari luar sempat tanya postingan ini soal apa.. saya jelaskan semampunya dan mereka mendukung, paling tidak dengan nge-"like" tautan ini. :)
Damai... damai Indonesiaku.
BalasHapus@MUXLIMO:
BalasHapusAkhi Muxlimo, Jazakallah khoiran ahsanal jaza.
@Rahmat:
BalasHapusTerima kasih Mas Rahmad Riyanto, semoga Indonesia menjadi negara Damai.
Salam Takzim.
Assalaamu'alaikum wr.wb, mas Bagus...
BalasHapusAlhamdulillah, kembali menyapa untuk membalas kunjungan yang sekian lama ditangguhkan. Mudahan kunjungan di pertengahan Syawal ini bisa menjernihkan silaturahmi yang terjalin selama ini.
Terlebih dulu mengucapkan selamat hari raya dan mudahan diganjari Allah segala amal ibadah di Ramadhan yang lalu. Maaf zahir dan batin. Aamiin.
****************
Saya sangat kagum sekali dengan keperihatinan Harun Yahya terhadap negara Indonesia. Tentu sekali disebabkan negara Indonesia sebuah negara yang dihuni oleh paling ramai umat Islam di dunia. Tambahan banyak gelora dan badai yang dianggap "keganasan" yang menyebabkan dunia bertumpu di sana.
Baru-baru ini rusuhan di Ambon yang cukup memiriskan hati kerana tanggal kejadian bersamaan dengan 11/9 yang dianggap tanggal sejarah bagi Amerika akan serangan pihak pengganas yang kononnya muslim. Dikatakan ada relevansinya dengan komplot jahat AS supaya negara Indonesia disebut sebagai tempat keganasan bermula. Jahat sekali komplotasi itu.
Jika umat Islam tidak bersatu, kita masih tetap mudah dijajah secara serangan fikiran - ghazwatul fikri - oleh golongan orientalis barat yang hendak memusnahkan kedaulatan umat Islam seluruhnya. Tentu banyak hal yang berlaku di Indonesia menjadi tarikan kepada Harun Yahya sehingga menghadirkan pesan yang besar ertinya.
Apakah jawaban pihak pemerintah Indonesia kepada pesan ini ? Sangat menarik untuk kita ketahui, jika ada. Mudahan.
Salam mesra dari Sarikei, Sarawak.
SITI FATIMAH AHMAD
http://webctfatimah.wordpress.com/
Kita di Indonesia harus mawas diri, damai Indonesiaku
BalasHapusDi Indonesia harus kita cermati gerakan lion club dan rotary club, siapa saja pengikut dan anggotanya, fighback!
BalasHapuspermasalahan negeri spt bnang kusut.singkatnya Qta punya pejabat tak berkwalitas,smuanaaanya.kenapa mreka jdi pemimpin....?alasanya TST [tau sma tau]
BalasHapuspermasalahan negeri spt bnang kusut.singkatnya Qta punya pejabat tak berkwalitas,smuanaaanya.kenapa mreka jdi pemimpin....?alasanya TST [tau sma tau]
BalasHapus