Rabu, 04 Mei 2011

Bersyukur Adalah kebahagiaan

[BAGUSE-REK]     Anda wajib mensyukuri apa pun yang menimpa anda. ini bukan masalah keberuntungan. Bersyukur menuntun anda untuk senantiasa menyingkirkan sisi negatif dari hidup. Orang lain mungkin mengatakan bahwa anda tidak realistis. Namun, sebenarnya sikap anda jauh lebih realistis, yaitu membebaskan diri anda dan kecemasan atas kesalahan.

Bagi orang miskin, uang itulah kebahagiaan
Bagi orang sakit, kesehatan itulah kebahagiaan
Bagi pemuda lajang, pasangan hidup itulah kebahagiaan
Bagi mahasiswa, gelar sarjana itulah kebahagiaan
Bagi penganggur, pekerjaan itulah kebahagiaan
Bagi yang kebanyakan pekerja,liburan itulah kebahagiaan

Bagi orang tua anak, berbakti itulah kebahagiaan
Bagi orang lumpuh, berjalan itulah kebahagiaan
Bagi orang buta, melihat itulah kebahagiaan
Bagi pemabok, alkohol itulah kebahagiaan
Bagi ibu-ibu kaya, shopping itulah kebahagiaan
Bagi politikus, jabatan dan kuasa itulah kebahagiaan
Bagi selebritis, popularitas itulah kebahagiaan

Semua orang punya definisi kebahagiaan namun sedikit sekali yang mengatakan Hidup dgn kasih sayang 
dan Rasa syukur itulah kebahagiaan!

Kebahagiaan-kebahagiaan di atas sebenarnya bukanlah kebahagiaan, lebih tepat adalah kesenangan, kepuasan dan kegembiraan yang singkat dan sementara.

Kebahagiaan sejati hanya ada dalam KASIH SAYANG dan RASA SYUKUR
Hanya KASIH SAYANG dan RASA SYUKUR yang mendatangkan sukacita, kedamaian dan keceriaan.
Hanya Kasih Sayang dan Rasa Syukur yang mendatangkan kebahagiaan sejati dalam hidup
Hanya dgn mensyukuri nikmatNya yang membuat segalanya jadi indah

Bersyukur mendorong anda untuk bergerak maju dengan penuh antusias. Tak ada yang meringankan hidup anda selain sikap bersyukur. Semakin banyak anda bersyukur semakin banyak anda menerima. Semakin banyak anda mengingkari, semakin berat beban yang anda jejalkan pada diri anda. Kebanyakan orang lebih terpaku pada kegagalan lalu mengingkarinya. Sedikit sekali yang melihat pada keberhasilan lalu mensyukurinya. Karena, anda takkan pernah berhasil dengan menggerutu dan berkeluh kesah. Anda berhasil karena berusaha. Sedangkan usaha anda lakukan karena anda melihat sisi positif. Hanya dengan bersyukurlah sisi positif itu tampak di pandangan anda. 

Anda adalah orang  yang 'bErBaHaGiA' karena anda masih bisa dan mampu bersyukur.


6 komentar:

  1. wah bagus kang, pesan akhlak yang disampaikan. semoga kita menjadi umat yang slalu bersyukur. amin.

    BalasHapus
  2. @angga:
    Om Angga terima kasih, ayo selalu menambah rasa syukur kita.
    Salam takzim.

    BalasHapus
  3. Saya suka dengan kalimat yang ini bro "Semakin banyak anda bersyukur semakin banyak anda menerima."
    Mengucap syukur dalam segala hal adalah tantangan bagi kita apalagi jika kita sedang dalam masalah

    BalasHapus
  4. @bro eser:
    Terima kasih bro, saya setuju dengan pendapat anda. Salam Takzim.

    BalasHapus
  5. saya tidak mengenal anda, tapi tulisan anda laksana sapaan dari tuhan, saya sudah lama kehilangan kebahagiaan, makan tidak enak, kerja tidak enak, masak tidak enak, tidak ada yang enak, tidak ada yang membuat saya bahagia. Nyatanya saya memiliki segalanya rumah, mobil, anak, cantik dan ganteng, suami yang bertanggung jawab dan sayang pada saya, pekerjaan yang memuliakan saya, tapi saya tidak bahagia, ternyata...sumbernya karena saya kurang bersyukur, saya tidak mampu mensyukuri segala karunia yang tuhan berikan untuk saya.
    terimakasih, tuisan anda menyadarkan saya, bukan rumah mewah, bukan mobil mewah, bukan usaha yang menghasilkan omzet miliaran, bukan pula tubuh nyaris sempurna, atau suami yang setampan pangeran charming. ya syukur itu...., itu yang tidak saya punya. padahal begitu mudah untuk bersyukur...sehingga saya bisa melihat segala yang indah itu....ada didekat saya, sehingga kini saya bisa melihat apa yang sebelumnya tidak dapat saya lihat...
    terimakasih ....

    BalasHapus
  6. @admin:
    Alhamdulillah, segala puji bagi Allah pencipta alam semesta. Semua yg baik datangnya dari Allah, segala makhluk hanyalah perantara. Mari ciptakan lingkungan yang bersyukur. Terima kasih dan Salam Takzim dari saya yang fakir.

    BalasHapus

Pembaca yang BUDIMAN, Sudilah kiranya Anda meninggalkan pesan/komentar terkait artikel yang Anda baca, atau mengenai Blog ini. Terima kasih dan Salam Takzim.

Artikel Terkait