Rabu, 19 Januari 2011

M e n g a p a ...?

Mengapa tiba-tiba aku ingin sendiri
bersama-Mu saja
mengapa tiba-tiba aku ingin bicara
pada-Mu saja
mengapa tiba-tiba aku ingin mengadu
kesendirianku untuk-Mu saja
oh Pelindungku, perkenankan aku
menyatakan cinta pada-Mu
perkenankan aku, bicara pada-Mu
membaca surat-Mu beribu kata
berjuta pesona, berjuta makna
agar jiwaku membara
terbakar kata-kata-Mu

biarkan aku silau
nanar terbius janji-janji-Mu 1)
hancur terkulai karena ancaman-Mu
untuk mencapai puncak cita,
menjadi rabbaniy  2)
berilmu dari ilmu-Mu
beramal atas perintah-Mu.

terbius dalam zauqi zikri  3)
asyik menyebut-nyebut nama-Mu
mengigau dengan asma-Mu

ya “nurun ‘ala nur”
wahai Maha Cahaya
wahai sumber dari segala cahaya
janganlah engkau tertawakan aku
bila semakin lama aku semakin gila

jangan tertawakan aku
bila aku ingin melihat wajah-Mu
ketika Engkau mengizinkan
hamba-hamba-Mu melihat wajah-Mu
di alam yang pasti Engkau hadir,
tak silau bagai memandang mentari pagi
sejuk ketika memandang bulan purnama
sebagai kata Rosul-Mu

biarkan aku  hangus terbakar
kilatan api firman-Mu
laron-laron terkapar hilang sayap
hanya karena sebatang lilin

Musa alaihi ‘ssalam
babak belur diguncang bukit Sinai
tersungkur lebur dalam ketiadaan
karena ingin melihat wajah Tuhan

biarkan aku pun  sirna dalam kefanaan 4)
biarkan aku mampus, pupus 5)
dalam nyinyir bertasbih pada-Mu 6)

oh Maha Cahaya
cahayailah seluruh wujudku
semua inderawiku
dari ubun-ubun ke ujung ibu jari kakiku 7)
ketika kurebahkan wajahku
di bawah telapak kaki ke-Agungan-Mu
dalam kehinaan utuhku
hingga tak ada yang lain
yang menghuni deras darah nadiku
ruh hayat cintsaku,  hanya Engkau saja

Surabaya, 03 Muharram 1423 
02 April 2002

0 komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang BUDIMAN, Sudilah kiranya Anda meninggalkan pesan/komentar terkait artikel yang Anda baca, atau mengenai Blog ini. Terima kasih dan Salam Takzim.

Artikel Terkait