Sabtu, 16 April 2011

10 Prinsip Untuk Ketenangan Pikiran (Bag. 2)

[BAGUSE-REK]
Sebelum membaca bagian ini, sebaiknya anda membaca 10 Prinsip Untuk Ketenangan Pikiran (Bag. 1).  
Banyak ahli yang mengatakan bahwa, kesehatan sangat dipengaruhi oleh pikiran. Kali ini kita tak hendak mendebatkan hal tersebut, karena kita mungkin pernah mengalami, dikala pikiran kita kalut, maka kesehatan kitapun ikut terganggu. Nah bagaimana agar pikiran kita tetap tenang. Banyak hal yang dikemukakan para ahli, dan beberapa diantara tips tersebut adalah:


 6. Bertahanlah!


Ini adalah cara terbaik untuk mengubah suatu kerugian menjadi  keuntungan. Setiap hari kita menghadapi banyak ketidaknyamanan, penyakit, dan kecelakaan yang berada di luar kendali kita. Jika kita tidak dapat mengendalikan mereka atau mengubah mereka, kita harus belajar untuk terbiasa dengan hal-hal ini. Kita harus belajar untuk bertahan menghadapinya. Percayalah pada diri sendiri dan Anda akan mendapatkan sebuah bentuk kesabaran, kekuatan batin dan kekuatan hidup.

7.  Jangan Menggigit Lebih Dari yang Bisa Anda Kunyah!
Jargon ini perlu kita ingat terus-menerus. Kita sering cenderung untuk mengambil lebih banyak tanggung jawab daripada kemampuan kita. Hal ini dilakukan untuk memuaskan ego kita. Sadarilah keterbatasan Anda. Mengapa mengambil beban tambahan yang dapat membuat Anda khawatir dan cemas? Anda tidak bisa mendapatkan ketenangan pikiran dengan banyaknya aktivitas tambahan. Kurangi aktivitas ini dan tambahkan waktu dalam doa, introspeksi dan meditasi. Ini akan mengurangi pikiran-pikiran yang membuat Anda gelisah. Pikiran yang teratur akan lebih menghasilkan ketenangan pikiran.

8. Bermeditasi (Berdzikir) Secara Teratur
Meditasi (Berdzikir) dapat menenangkan pikiran dan menghilangkan gangguan pikiran. Ini adalah bentuk kegiatan tertinggi guna mendapatkan ketenangan pikiran. Cobalah dan alami sendiri. Jika Anda sungguh-sungguh bermeditasi (berdzikir) selama setengah jam sehari, pikiran Anda akan cenderung menjadi damai selama sisa duapuluh tiga setengah jam. Pikiran Anda tidak akan dengan mudah terganggu seperti sebelumnya. Anda akan mendapatkan keuntungan dengan secara bertahap meningkatkan periode meditasi (dzikir) sehari-hari. Anda mungkin berpikir bahwa ini akan mengganggu pekerjaan sehari-hari. Sebaliknya, ini akan meningkatkan efisiensi dan Anda akan mampu mendapatkan hasil yang lebih baik dalam waktu lebih cepat.

9.  Jangan Biarkan Pikiran Anda Kosong!
Pikiran kosong adalah Kegemaran SETAN! Semua tindakan jahat dimulai dari pikiran kosong. Jagalah pikiran Anda dengan hal-hal yang positif, sesuatu yang berharga. Aktiflah menjalankan hobi Anda, melakukan sesuatu yang sesuai dengan minat Anda. Anda harus memutuskan apa yang lebih Anda hargai: uang atau ketenangan pikiran. Hobby Anda, seperti kerja sosial atau pekerjaan keagamaan, mungkin tidak selalu mendatangkan lebih banyak materi/uang, tetapi Anda akan memiliki rasa kepuasan dan prestasi. Bahkan ketika Anda sedang beristirahat secara fisik, Anda akan merasa sehat dan tenang karena selalu mengingat nama Tuhan.

10.  Jangan Menunda-nunda dan Jangan Pernah menyesal!
Jangan menunda-nunda pekerjaan yang bias dilakukan saat ini. Jangan buang-buang waktu dan berlarut-larut dengan pertanyaan "Haruskah saya atau tidak bolehkah saya?" Hari, Minggu, bulan dan tahun mungkin akan terbuang percuma dengan model mental seperti ini. Ingatlah, Anda tidak akan dapat membuat perencanaan yang sempurna, karena kita tak dapat mengantisipasi semua hal di masa akan datang. Hargai waktu Anda dan lakukan hal-hal yang perlu dilakukan. Tidak masalah jika Anda gagal untuk pertama kalinya. Anda dapat belajar dari kesalahan untuk keberhasilan berikutnya. Mundur ke belakang dan khawatir akan menghasilkan kesia-siaan. Belajar dari kesalahan, bukan berarti meratapi dan terus merenung. JANGAN MENYESAL! Apa pun yang telah terjadi, telah ditakdirkan untuk terjadi. Mengapa harus menangisi susu yang telah tumpah, jangan pula pernah menyesali nasi yang telah menjadi bubur.



0 komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang BUDIMAN, Sudilah kiranya Anda meninggalkan pesan/komentar terkait artikel yang Anda baca, atau mengenai Blog ini. Terima kasih dan Salam Takzim.

Artikel Terkait