Hariesdesign.com |
Keadaan ini dijumpai di sungai Yordan di Timur Tengah. Sungai ini mengalir dari Dataran Tinggi Golan (+2.814 m dpl/dibawah permukaan laut) ke Selatan masuk ke Danau (atau Laut) Galilea (-214 m dpl) dan bermuara di Laut Mati (-422 m dpl). Tentu ada beberapa anak sungai juga yang mengalir ke dalam Sungai Yordan.
Sungai Jordan |
Danau Galilea |
Laut Mati (panjang sekitar 67 km, lebar sekitar 18 km) terbentuk karena air dari Sungai Yordan terkumpul dan tidak disalurkan lagi, airnya mengendap di situ, oleh karena itu namanya demikian. Dengan iklim yang relatif kering, kadar garamnya mencapai sekitar 10 kali air laut. Walaupun banyak orang yang percaya bahwa lumpur dari Laut Mati berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, tetapi ikan dan tanaman juga tidak bisa hidup di sana. Karena kadar garam yang demikian tinggi, manusia tidak akan tenggelam di Laut Mati.
Garam mengkristal ditepian laut mati, manusia dapat mengambang. |
Kalau kita renungkan, Danau Galilea ibarat orang yang menjalankan prinsip “menerima dan memberi” sedangkan Laut Mati ibarat orang yang hidup dengan prinsip “menerima dan menimbun”. Alam mengajarkan bahwa dengan menerima dan memberi, kita akan hidup dengan subur dan membuat makmur mereka yang ada di sekitar kita.
Kalau menerima sesuatu, kita mengucapkan terima kasih, kita sudah menerima “barang” yang dikasihkan. Akan tetapi sebaiknya kita tidak berhenti di situ, setelah kita menerima, kita juga harus mengasihkan sebagian yang kita terima kepada orang lain.
Barang yang kita terima dalam hidup bukan hanya berbentuk harta, boleh jadi talenta, ilmu, kedudukan, dan kebahagiaan lainnya. Jadi kelebihan apa pun yang Anda miliki, sebaiknya segera Anda alirkan, Anda bagikan kepada orang-orang yang sangat membutuhkan. Dengan cara seperti itu hidup Anda akan menjadi semakin tenang, bahagia, bahkan memiliki martabat yang terhormat di tengah-tengah masyarakat. Bukan hanya itu, semerbak wangi Anda pun akan tetap tercium, bahkan ketika Anda sudah tidak ada di dunia ini.
Bersedekah dan berbagi ilmu. |
Sebaliknya bila kita menerima harta, bakat, ilmu, kedudukan, dan bentuk pemberian lainnya dari Yang Maha Memberi, kemudian semua pemberian itu kita nikmati sendiri, ketenangan, kebahagiaan kita akan semakin berkurang. Kita akan dijauhi orang dan kita terisolasi, seperti Laut Mati. “Keharuman” kita pun tetap tercium, bahkan sesudah kita tidak berada di dunia lagi.
Oleh: Alexander Sundoro (HRExcellency_Club)
Diolah dari artikel Jamil Azzaini
Rosid
BalasHapusKalau terus diungkap dan dibukukan sepertinya cara memaknai hidup yang diajarkan oleh air bisa lebh dari 1 bundel buku. Dan mudah-mudahan dengan ngeblog kita punya semangat untuk menjadi "Danau Galilea", Terima lalu Bagikan, dan Allahpun akan semakin banyak memberi...
Good artikel pak, luar biasa.... ^,^
@Rosid
BalasHapusOm Rosid, tengkyu. Kapan kita kopdar lagi?
@Bagus H. Jihad
BalasHapusIya nih om saya juga gak tau... harusnya kan sebelum ke GPBB kita kumpul-kumpul dulu... :-) gimana om-om admin aja deeeh... heheheee