Selasa, 19 April 2011

Jangan Melihat Lewat Jendela Kaca...

baguse-rek.blogspot.com
 [Baguse-rek]     Belajar tentang hidup dan kehidupan ini tak akan pernah habis. Banyak hal yang bisa kita pelajari dan ambil hikmahnya. Kali ini di Mimpi Siang Bolong, terkait dua tulisan terdahulu, yaitu “Bank WAKTU” dan “Siapapun Ingin dan Berhak Diperlakukan Dengan Hormat”, juga artikel saya lainnya, "Jangan Bercermin Bila..."  mari kita cermati kisah berikut ini, semoga bermanfaat.

Alkisah, Sepasang pengantin muda, memutuskan untuk pindah ke Lingkungan perumahan baru.


Pada suatu pagi, ketika mereka sedang menikmati sarapan pagi, wanita muda itu melihat tetangganya menjemur pakaian di luar halaman.

Pakaian-pakaian itu tidak bersih,” katanya, dia kurang faham bagaimana mencuci dengan benar.

“Mungkin dia butuh sabun yang lebih baik!”
Sang suami melihat keluar, tetapi tetap diam tanpa suara.


Setiap tetangganya menjemur pakaian, wanita muda itu selalu berkomentar yang sama

Sebulan telah berlalu, pada suatu pagi tiba-tiba sang wanita muda terkejut melihat betapa bersihnya pakaian yang dijemur tetangganya itu.

Si wanita muda menegur suaminya,” Lihatlah! Dia telah belajar bagaimana mencuci dengan benar.”

Sang suami menjawab,” aku bangun lebih awal tadi, dan kubersihkan semua kaca jendela itu!”

Di kehidupan nyata ini: apa yang kita lihat dan saksikan tentang orang lain, sangatlah tergantung pada kejernihan jendela darimana kita melihat.

Sebelum kita memberikan komentar, mungkin lebih baik bila kita melihat ke dalam terlebih dahulu, dan bertanya kepada diri kita masing-masing, “Apakah kita lebih baik dari apa yang mereka kerjakan?”

Imam Ali ra. Berkata,”hisablah dirimu sebelum menghisab orang lain”.


Ada penggalan lirik lagu yang sangat saya sukai, dinyanyikan oleh Ebiet G. Ade:
Kita mesti telanjang
Dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tengoklah ke dalam, sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat


Hari ini saya melihat anda lebih jernih,  bukankah demikian?

Bagaimana menurut pendapat anda?





0 komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang BUDIMAN, Sudilah kiranya Anda meninggalkan pesan/komentar terkait artikel yang Anda baca, atau mengenai Blog ini. Terima kasih dan Salam Takzim.

Artikel Terkait